Berita terbaru kali ini bahwasanya Indonesia telah melakukan persiapan dalam rangka mengikuti skema kerjasama perdagangan kemitraan Trans Pacific Partnership (TPP). Adapun kerjasama tersebut diikuti oleh 12 negara yakni Vietnam, Singapura, Peru, Selandia Baru, Mexico, Malaysia, Kanada, Jepang, Chile, Australia, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat.
Menurut Yanuator WH yang menjabat sebagai sekjen institute otomotif Indonesia menyatakan , bahwasanya yang menjadi salah satu ancaman nyata di pasar Mobil murah LCGC adalah Kei Cara yang merupakan Mobil kecil asal Jepang. Alasannya yaitu dengan melihat kemampuan serta tren masyarakat Indonesia yang masih berada di bawah, sehingga sektor LCGC yang paling terkena dampak hadirnya Mobil kecil tersebut.
“GDP per kapita kita saat ini masih sekitar 3.500. Artinya, berada di medium low atau range harga untuk membeli mobil di bawah Rp 200 juta. Di Jepang ada juga produk seperti LCGC, sehingga kalau dengan kondisi sekarang ada kemungkinan kita ekspor LCGC kesana atau Kei Car yang bisa masuk ke Indonesia,” ujar Yanuarto dalam acara Focus Group Discussion (FGD) oleh Forwin di Kemenperin.
Yanuarto melanjutkan, bahwasanya setelah bergabung dangan TPP maka biaya impor kendaraan diantara member akan lebih murah. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kendaraan yang diproduksi pihak anggota TPP akan masuk dan dijual di Indonesia.
“Kalau Jepang mau ekspor kei car ke Indonesia itu artinya ancaman bagi kita karena akan bersaing dengan LCGC. Namun, kita masih punya waktu, bagaimana kita membuat peraturan dan strategi untuk melindungi industri otomotif nasional,” kata Yanuarto.
Bagaimana pendapat pembaca tentang LCGC? Kita tunggu kabar selanjutanya.
Simak juga Perbedaan Marcedes Benz GLC Lokal dan Impor dan Ingin Gratis Biaya Servis Honda Mobilio 3 tahun, Beli Pas Bulan Ramadhan !
Menurut Yanuator WH yang menjabat sebagai sekjen institute otomotif Indonesia menyatakan , bahwasanya yang menjadi salah satu ancaman nyata di pasar Mobil murah LCGC adalah Kei Cara yang merupakan Mobil kecil asal Jepang. Alasannya yaitu dengan melihat kemampuan serta tren masyarakat Indonesia yang masih berada di bawah, sehingga sektor LCGC yang paling terkena dampak hadirnya Mobil kecil tersebut.
“GDP per kapita kita saat ini masih sekitar 3.500. Artinya, berada di medium low atau range harga untuk membeli mobil di bawah Rp 200 juta. Di Jepang ada juga produk seperti LCGC, sehingga kalau dengan kondisi sekarang ada kemungkinan kita ekspor LCGC kesana atau Kei Car yang bisa masuk ke Indonesia,” ujar Yanuarto dalam acara Focus Group Discussion (FGD) oleh Forwin di Kemenperin.
Yanuarto melanjutkan, bahwasanya setelah bergabung dangan TPP maka biaya impor kendaraan diantara member akan lebih murah. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kendaraan yang diproduksi pihak anggota TPP akan masuk dan dijual di Indonesia.
“Kalau Jepang mau ekspor kei car ke Indonesia itu artinya ancaman bagi kita karena akan bersaing dengan LCGC. Namun, kita masih punya waktu, bagaimana kita membuat peraturan dan strategi untuk melindungi industri otomotif nasional,” kata Yanuarto.
Bagaimana pendapat pembaca tentang LCGC? Kita tunggu kabar selanjutanya.
Simak juga Perbedaan Marcedes Benz GLC Lokal dan Impor dan Ingin Gratis Biaya Servis Honda Mobilio 3 tahun, Beli Pas Bulan Ramadhan !
Tag: Berita Otomotif meliputi Review, Spesifikasi, harga, kelebihan, kekurangan Mobil dan Motor