Marcedes Benz GLC yang akan hadir di Indonesia dirakit di dalam negeri dengan kelengkapan fitur yang berbeda dengan versi completely built up(CBU). Hal tersebut seprti yang dikatakan Hari Arifianto Deputy Director Marketing Communication MBI.
“Tentu ada perbedaan antara unit yang dirakit lokal dan CBU. Sebagian besar terletak pada fitur yang nantinya akan diimplementasikan. Untuk fitur dan teknologi, tentu dikaitkan dengan kebutuhan market di Indonesia. Sejauh ini, saya belum memiliki informasi detailnya,” ujar Hari.
Pihaknya menambahkan bahwa fitur yang dirakit secara lokal tidak dengan alasan pengurangan harga. Tetapi kondisi yang dalakukan tersebut dengan disesuaikan kebutuhan masyarakat tanah air, karena terdapat juga fitur yang mungkin di Negara asalnya berguna tetapi di Indonesia kurang bermanfaat.
“Misalnya saya ambil contoh sunroof. Untuk negara tropis, fitur in tidak terlalu essensial, tetapi fitur seperti itu, dapat menjadi "trade mark" eksklusivitas. Pada varian lain seperti C Class (yang juga dirakit lokal), ada fitur yang dipertahankan ada juga yang dihilangkan. Kembali lagi, ini diberikan kepada pelanggan untuk memilih,” ujar Hari.
Hari meneruskan, pastinya pihak Mercedes Benz tetap menyediakan apa yang diinginkan konsumen (CBU atau rakit lokal). Jadi konsumen hanya tinggal memilih saja mana yang tepat.
”Tentu kami mengharapkan, baik CBU maupun yang rakitan lokal dapat terserap dengan baik oleh market. Pastinya kedua status tesebut, mewarisi karakter dan kualitas premium merek Mercedes-Benz. So, no need to worry,” ucap Hari.
Simak juga:
“Tentu ada perbedaan antara unit yang dirakit lokal dan CBU. Sebagian besar terletak pada fitur yang nantinya akan diimplementasikan. Untuk fitur dan teknologi, tentu dikaitkan dengan kebutuhan market di Indonesia. Sejauh ini, saya belum memiliki informasi detailnya,” ujar Hari.
Pihaknya menambahkan bahwa fitur yang dirakit secara lokal tidak dengan alasan pengurangan harga. Tetapi kondisi yang dalakukan tersebut dengan disesuaikan kebutuhan masyarakat tanah air, karena terdapat juga fitur yang mungkin di Negara asalnya berguna tetapi di Indonesia kurang bermanfaat.
“Misalnya saya ambil contoh sunroof. Untuk negara tropis, fitur in tidak terlalu essensial, tetapi fitur seperti itu, dapat menjadi "trade mark" eksklusivitas. Pada varian lain seperti C Class (yang juga dirakit lokal), ada fitur yang dipertahankan ada juga yang dihilangkan. Kembali lagi, ini diberikan kepada pelanggan untuk memilih,” ujar Hari.
Hari meneruskan, pastinya pihak Mercedes Benz tetap menyediakan apa yang diinginkan konsumen (CBU atau rakit lokal). Jadi konsumen hanya tinggal memilih saja mana yang tepat.
”Tentu kami mengharapkan, baik CBU maupun yang rakitan lokal dapat terserap dengan baik oleh market. Pastinya kedua status tesebut, mewarisi karakter dan kualitas premium merek Mercedes-Benz. So, no need to worry,” ucap Hari.
Simak juga:
Tag: Berita Otomotif meliputi Review, Spesifikasi, harga, kelebihan, kekurangan Mobil dan Motor